Review Buku : Seorang Laki-Laki yang Keluar Dari Rumah
Mari sekali-sekali berdiskusi. Jika tiba-tiba kau ditanyai, "kamu itu yang mana?"
apa yang akan kau lakukan? bagaimana kau menjawab?
Menunjuk ke arah tubuhmu? ah itukan badanmu.
Menunjuk ke arah wajahmu? ah itukan rautmu.
Menunjuk ke arah cermin? lagi-lagi, itukan cuma bayanganmu.
Sebelum sempat kau berfikir lagi untuk menjawab 'kamu itu yang mana?', kau dihajar lagi oleh rentetan pertanyaan selanjutya.
"pernah menyetir?" pernah
"pas nyetir, sadar gak kalau lagi nyetir?" emm iyaa
"pas nyetir, pernah gak tiba-tiba tanpa sadar sudah sampai tujuan tertentu?" emm... pernah..
"siapa waktu itu yang nyetir? jika bukan kesadaranmu?" emm.. entahlah
Menggelikan bukan?
Diri kita, kemungkinan, memiliki dirinya masing-masing. apa itu sadar? apa itu gila?
kisah SEORANG LAKI-LAKI YANG KELUAR DARI RUMAH akan membawamu untuk menyelami tingkat kesadaran tertentu dari seorang laki-laki yang keluar dari rumah, dan selanjutnya kau akan menyadari bahwa seorang laki-laki yang keluar dari rumah, selalu, tidak sekedar keluar dari rumah. Mungkin kau bisa melihat seorang laki-laki, siapapun, keluar dari rumahnya, tapi apa kau tau kemana pikirannya? kesadarannya? perasaanya? kau tidak pernah tau!
Buku yang sangat layak untuk dinikmati. Menyelami dunia yang tak pernah terbahas dan terartikulasikan dari seorang laki-laki ketika keluar dari rumah. Dunia kesadaran! apa itu sadar? apa itu gila?
Puthut E.A dengan proporsional membahas dan menceritakan gejolak pikiran dalam kesadaran seorang laki-laki dan akan mengajakmu, pembaca sekalian, untuk seolah merasakan gejolak pikiran yang sama. sungguh, sebaiknya kau tidak melewatkannya.
Tak heran jika ditengah-tengah membaca kisah ini, nanti kau akan mempertanyakan apa itu sadar? apa itu gila? dan kemudian sampailah kau pada kesimpulan 'lelaki yang keluar dari rumah' tak sesederhana ketika pertama kali kalimat itu kau baca.
TAMBAHAN : buku ini bisa kau baca mulai dari bab ganjil terlebih dahulu, lalu barulah kau mulai membaca bab bernomor genap, atau kau bisa membacanya dengan cara biasa. tapi tidak membacanya? ah yang benar saja bung, kau akan merugi!
0 komentar:
Posting Komentar